Suami Jalani Vasektomi – Jagat media sosial kembali di guncang dengan kisah seorang suami yang viral karena pengorbanannya yang tak biasa: ia rela menjalani prosedur vasektomi demi menjaga kesehatan sang istri. Bukan karena terpaksa, bukan karena desakan tapi murni karena cinta. Di saat banyak pria menghindari pembicaraan tentang vasektomi, pria ini justru dengan bangga mengumumkan keputusannya di akun TikTok pribadinya, yang langsung di bonus new member 100 banjiri jutaan views dan ribuan komentar penuh rasa salut.
Sang istri di kabarkan memiliki kondisi medis yang membuat penggunaan kontrasepsi hormonal sangat berisiko bagi kesehatannya. Setelah berkonsultasi panjang dengan dokter, pasangan ini memutuskan langkah ekstrem namun penuh cinta: sang suami yang mengambil alih beban itu. Keputusan yang tak hanya menuai pujian, tapi juga membuka mata banyak orang tentang pentingnya tanggung jawab bersama dalam keluarga.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di yenikadinmodasi.com
Proses Suami Jalani Vasektomi: Tak Sesakit yang Dibayangkan
Dalam unggahan videonya, sang suami dengan jujur membagikan proses sebelum dan sesudah menjalani vasektomi. Tak sedikit yang terkejut, karena ternyata prosedurnya jauh dari kata “mengerikan” seperti yang sering di bayangkan.
Vasektomi di lakukan hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, dengan bius lokal yang membuat area testis mati rasa. Tidak ada sayatan besar, hanya sayatan kecil yang bahkan tidak memerlukan jahitan. Dokter cukup mengikat dan memotong saluran sperma agar sperma tidak lagi bercampur dengan cairan ejakulasi.
“Sakitnya? Jujur, nggak separah waktu cabut gigi. Lebih ke rasa nggak nyaman aja. Tapi bayangin istri yang tiap hari harus minum pil hormon dan menanggung efek sampingnya aku rasa ini nggak ada apa-apanya,” ujarnya dalam video yang telah di tonton lebih dari 5 juta kali.
Efek Setelah Operasi: Mitos vs Fakta
Setelah operasi, banyak pria mungkin khawatir dengan dampaknya terhadap performa seksual atau kejantanan mereka. Tapi dalam kasus pria ini, semua ketakutan itu terbantahkan.
“Ejakulasi masih normal, libido juga nggak turun. Malah aku merasa lebih lega karena kami nggak perlu stres mikirin kehamilan lagi. Seks jadi lebih lepas dan nyaman,” katanya blak-blakan, membuat kolom komentar meledak dengan rasa penasaran dari netizen lain.
Beberapa efek yang di rasakan setelah vasektomi memang ada, seperti pembengkakan ringan, memar di area skrotum, dan sedikit rasa ngilu selama beberapa hari. Namun semua itu bisa di atasi dengan kompres dingin dan obat anti-nyeri. Dalam seminggu, ia sudah kembali bekerja seperti biasa.
Yang mengejutkan, justru banyak pria yang ikut terinspirasi. Komentar seperti “Bro, kamu bikin aku berpikir ulang soal vasektomi” atau “Aku juga pengen bantu istriku seperti ini” membanjiri videonya.
Perlawanan terhadap Maskulinitas Toksik
Apa yang di lakukan pria ini secara tak langsung menantang stigma yang selama ini melekat: bahwa kontrasepsi adalah tugas perempuan. Bahwa pria sejati tak boleh “di sunat kedua kali”. Tapi viralnya kisah ini justru membuktikan satu hal: maskulinitas bukan soal ego, tapi soal tanggung jawab.
Di Indonesia, prosedur vasektomi masih jadi hal tabu. Banyak pria yang takut kehilangan “kejantanannya”, padahal faktanya vasektomi tidak mempengaruhi produksi hormon testosteron ataupun kemampuan seksual. Pria ini berhasil membalik stigma tersebut hanya dengan satu tindakan sederhana tapi luar biasa.
Ia pun sempat menyindir dalam videonya, “Buat yang masih takut vasektomi karena katanya jadi nggak jantan, coba tanya diri sendiri: lebih jantan mana, rela sakit demi istri atau egois biarkan dia terus menderita?”
Suara Netizen: Salut dan Terinspirasi
Respons netizen sangat luar biasa. Banyak yang tak segan menyebut pria ini sebagai “suami idaman sejati”. Tak sedikit pula istri-istri yang membagikan video tersebut ke suaminya sebagai bentuk sindiran halus.
Ada juga komentar dari para dokter dan tenaga kesehatan yang menyatakan dukungan dan mengapresiasi keberanian pria ini dalam membuka fakta tentang vasektomi kepada publik. Mereka berharap semakin banyak pasangan yang sadar bahwa keluarga berencana bukan semata tanggung jawab perempuan.
Bahkan beberapa klinik kesehatan melaporkan adanya peningkatan permintaan konsultasi vasektomi setelah video itu viral. Sebuah fenomena yang menunjukkan bahwa satu tindakan penuh cinta bisa berdampak luar biasa luas.